Minggu, 26 Oktober 2014

Template Kalender 2015 Lengkap dengan Bulan Hijriyah dan Jawa





Download Template Kalender 2015 Lengkap dengan Bulan Hijriyah dan Jawa ( Format Coreldraw )

Silakan download melalui link dibawah ini:



Mengurangi Noise Foto dengan Adobe Photoshop


Pernahkah anda mengalami foto hasil jepretan anda ada bintik" atau yang sering disebut noise?. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor dan biasanya karena settingan ISO/ASA pada kamera menggunakan setingan tinggi. Lalu bagaimana cara mengurangi noise pada file foto?. Nah, tentunya anda sudah pernah mendengar software yang bernama Adobe Photoshop. Software ini adalah software pengolah digital yang bertipe bitmap. Dengan bantuan software ini, kita bisa mengurangi noise pada foto hasil jepretan yang kita punya.

Sebelumnya, anda download terlebih dahulu plugin imagenomic. Anda bisa downloadnya disini. Ingat pastikan program Adobe Photoshop anda adalah yang versi 32bit (x86), karena plugin ini hanya bekerja pada  versi tersebut. Apabila telah selesai download, maka langkah selanjutnya ekstrak file hasil download. Kemudian hasil ekstrak di copy ke instalan Adobe > Adobe Photoshop CS4> Plug-ins > Filters.

Kemudian buka software Adobe Photoshop> import foto yang ber-noise> Filter> Imagenomic> Noiseware Profesional > Ok. Anda juga bisa mengatur tingkat reductionnya pada menu Setting di samping kiri. 









Senin, 13 Oktober 2014

Daftar Ukuran Cetak Foto

Ketika kita akan mencetak foto moment berharga, hendahlah terlebih dahulu anda mengetahui beberapa ukuran foto. Daftar atau tabel ukuran photo yang ada di bawah ini memang bisa berbeda-beda antara lab photo satu dengan lainnya, namun perbedaannya hanya kecil saja dan tidak signifikan. Berikut tabel atau daftar ukuran cetak foto yang harus anda ketahui.



Dari tabel di atas dapat kita ketahui  ukuran-ukuran foto, dalam satuan inchi dan dalam satuan cm (centimeter). Misalnya anda ingin mengetahui ukuran print foto dalam satuan milimeter (mm) anda tinggal menkonversi saja ke dalam satuan tersebut.

Perbedaan Warna Mode RGB dan CMYK


Kali ini saya akan membahas mengenai mode warna dalam dunia cetak. Banyak permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis yaitu ketika desain memasuki proses cetak. Banyak sekali desainer yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolsnya, tetapi masih kurang paham dengan proses cetak. Hal ini menyebabkan hasil akhir pada proses cetak, bisa saja kurang memuaskan.

Hal ini diakibatkan dari kurangnya pengetahuan para desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Hal ini terjadi dikarenakan ada dua mode warna yaitu mode RGB dan CMYK. Dari perbedaan ini, suatu warna dapat berbeda pada hasil proses cetak.



Warna RGB adalah model warna yang terdiri dari 3 warna, yaitu warna merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue).  Kegunaan warna RGB biasanya untuk penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi.

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.

Pada dasarnya, mode warna RGB biasanya lebih terang dan jelas atau orang bilang warna “ngejreng”, dan biasanya menghasilkan kapasitas file yang lebih kecil (24-bit). Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan melalui suatu proses cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam model warna CMYK (32-Bit). Hal ini karena printer dan mesin percetakan hanya mengenal warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin cetak.

Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna yang tampil pada mode warna RGB.Untuk menghindari kejadian ini, maka para desainer harus memastikan dulu desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar dari mesin cetak adalah warna dengan model CMYK. Jadi pastikan, desain anda harus berformat pada mode CMYK, agar saat proses cetak, kesalahan warna dapat diminimalisasi.
Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
- See more at: http://www.desainstudio.com/2010/06/perbedaan-rgb-dan-cmyk-menghindari.html#sthash.ZSRBiQrk.dpuf
Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
- See more at: http://www.desainstudio.com/2010/06/perbedaan-rgb-dan-cmyk-menghindari.html#sthash.ZSRBiQrk.dpuf
Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
- See more at: http://www.desainstudio.com/2010/06/perbedaan-rgb-dan-cmyk-menghindari.html#sthash.ZSRBiQrk.dpuf
Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
- See more at: http://www.desainstudio.com/2010/06/perbedaan-rgb-dan-cmyk-menghindari.html#sthash.ZSRBiQrk.dpuf

Minggu, 13 April 2014

Manfaat dan Cara Menggunakan Fitur Power Clip pada CorelDraw



      Power Clip bisa dikatakan memasukkan suatu object ke dalam object lain. Power Clip bisa juga digunakan untuk cropping suatu object, misal kita ingin cropping foto, ke ukuran tertentu maka gunakan fitur ini. Power Clip sangat berguna untuk pembuatan suatu desain, misalkan dalam pembuatan huruf bertexture, pembuatan suatu object tertentu, pembuatan background yang terdiri dari beberapa tumpukan konten. Nah, sering kali saya melihat sebuah desain tidak menggunakan fitur ini, terutama dalam pembuatan suatu background, walaupun sepele, namun hal ini kadang membuat jengkel, saat proses cetak dilakukan.

     Kenapa? Karena ketika pembuatan desain terkadang kita hanya asal meletakkan suatu konten tanpa memerhatikan apakah sudah tertata rapi atau belum, kadang ketika kita meletakkan konten tersebut ada sedikit konten yang keluar dari ukuran desain yang diinginkan. Misal kita membuat desain ukuran 2X1m lalu kita membuat objek persegi dengan ukuran tersebut, namun karena ada sedikit objek atau konten yang keluar dari ukuran tersebut, maka ukuran desain akan berubah, dan biasanya langsung kita ubah ukuran tadi ke ukuran semula.

      Pada saat proses cetak, hal ini akan terlihat, ada sebagian objek/konten yang keluar atau kurang pas, nah maka dari itu manfaatkan fitur power clip pada coreldraw. Berikut langkah menggunakan fitur Power Clip:

1. Buatlah dua objek atau beberapa objek, nantinya objek 2 akan dimasukkan ke objek 1

2. Seleksi objek yang ingin mau di masukin ke objek lain, kemudian klik Effects>PowerClip>Place Insert Frame.

3. Arahkan anak panak pada objek 1, dan klik pada objek tersebut

4. Hasil Power Clip

5. Untuk mengedit hasil Power Clip, klik kanan objek Power Clip> Edit PowerClip

6. Enjoy editing PowerClip

7. Untuk kluar dari editing PowerClip, bisa langsung klik stop editing PowerClip, dan apabila anda menggunakan CorelDraw Versi sebelum X5, makan anda bisa menemukan perintah Finish disebelah kiri bagian bawah

8. Untuk mengeluarkan objek didalam PowerClip, klik kanan objek Power Clip>Extract Contents

9. Hasil Extract Contents


Semoga bermanfaat.  .  .  .  .  .